Sunday, March 24, 2013

Tiga Salib

     Mungkin di antara kita pernah melihat lukisan Yesus Kristus yang disalibkan bersama dengan dua orang perampok di sebelah kiri dan kanan-Nya. Banyak orang yang tidak mengerti merasa bahwa lukisan tersebut demikian kejam. Karya seni macam apa itu? Tetapi ketiga salib tersebut justru mewakili tiga macam kematian di dalam dunia ini. Dari dahulu sampai sekarang hanya ada tiga macam kematian. Yang pertama adalah kematian Yesus Kristus. Yang kedua, kematian perampok yang bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Yang ketiga, kematian perampok yang tidak mau bertobat dan akhirnya tidak diselamatkan.


     Ketiga macam kematian ini adalah kematian seperti apa? Jika hal ini dijabarkan dengan bahasa Inggris maknanya akan menjadi lebih jelas. Kematian Kristus adalah kematian untuk dosa (die for sin). Kematian perampok adalah yang akhirnya mendapat keselamatan adalah kematian terhadap dosa (die to sin). Kematian perampok yang tidak diselamatkan adalah kematian di dalam dosa (die in sin).

     Ketika Pontius Pilatus menjatuhkan hukuman mati atas Yesus Kristus dan kedua perampok tersebut, kita melihat hal paling agung, paling menyedihkan, dan paling paradoks, sedang terjadi di dalam sejarah. Golgota (artinya: tempat tengkorak) adalah sebuah tempat yang penuh paradoks karena Golgota menyandingkan hal yang indah dan terburuk di dalam dunia bersama-sama. Golgota juga menempatkan hal yang terbaik dan terjahat bersma-sama. terang dan kegelapan, kesuksesan dan kegagalan, kekuatan dan kelemahan, sekali lagi bersama-sama dimunculkan di atas golgota. Jika Roh Tuhan tidak membuka hati manusia, tidak ada orang yang mengerti makna salib. Golgota dengan jelas memisahkan ketiga jenis kematian tersebut. Jenis pertama adlah kematian Yesus Kristus - mati demi dosa. Jenis kedua adlah kematian perampok yang tidak diselamatkan - mati di dalam dosa. Jenis yang ketiga adalah kematian perampok yang mendapatkan keselamatan - mati terhadap dosa.

(Diambil dari buku Tiga Salib berdasarkan Khotbah Pdt. Dr. Stephen Tong (terjemahan))

No comments:

Post a Comment